selamat datang... jangan lupa tinggalkan komentar :) boleh copast asalkan cantumkan sumber yang jelas! Ok! :)

Senin, 20 Januari 2014

Kutunggu Kau di Keabadian Part 2


Perutku bak di koyak-koyak. Wajahku pun pucat. Seketika pandanganku kabur dan perlahan-lahan gelap. “Brug!” ternyata Aku tumbang terjatuh pinsan, tubuhku tergolek lemah di bawaa ke ruang UKS. Seperti biasa Aku anggap kejadian ini kejadian biasa, pikirku semua wanita pasti pernah merasakannya. Karena sakitku tak kunjung reda petugas UKS membujukku untuk kerumah sakit, namun Aku menolak, karena Aku merasa tidak sakit. Akhirnya mereka membawa Aku pulang untuk istirahat di rumah.
Beberapa hari berlalu. Gelagat Ilham setiap bertemu denganku semakin aneh. Sekarang kita berdua seperti bukan sepeereti sepasang kekasih, melainkan seperti musuh, selalu berjauhan.paling hubunganku dengan Ilham hanya sebatas di televon atau sms.
“Sayang maaf ya... akhir-akhir ini Kita jarang ketemu, jadwalku padet banget, sampai-sampai gak ada waktu buat kamu” Ilham menghubungiku via telepon,
“iya gak papa aku ngerti ko,”
“kalau gitu Aku seneng dengernya, Kamu enggak marahkan?
“Enggak, Aku gak marah” sambil melengoskan kepala
“Sayang?” panggilku
“Iya,,”
“Tadi perutku sakit lagi, sakit banget”
“Kamu uadah periksa ke dokter?”
“Belum” Aku menggelengkan kepala
“Lho kenapa?”
“Gak kenapa-kenapa sih, males aja”
“yaudah nanti periksa ke dokter jangan lupa”
“Iya nanti kalu ada waktu, Aku pasti chek up”
“tut...tut...tut...” sambungan teleponku terpetus begitu saja.
“Hmm,,, mungkin Ilham sedang sibuk,” Aku mendesah tanpa suara.
Kurebahkan tubuh keatas ranjang kamarku. Badanku pegal-pegal , rasanya seperti tertindih kerbau. Kurenggangkan kaki, tak banyak gerakan. Sejenak kutatap foto ibu di sebelah kepalaku, wajahnya begitu redup, tersenyum simpul. Andai Dia ada di dekatku saat ini. Membelai rambutku, kan kuceritakan semua keluh kesahku,
“Ibu,,,” lirihku memanggil namanya.
Sudah pasti tak ada jawaban, merindukan orang yang sudah lama pergi meninggalkan  kehidupan yang fana ini. Aku terus membisu memikirkan semua yang menggelayut di kepalaku , yang tak pernah habis di makan waktu. Akhirnya Aku terlelap tidur, terbuai mimpi, bertemankan sepi.
**
            Pagi-pagi buta kuberangkat ke sekolah. Pukul 05.30 WIB Aku keluar dari rumah beranjak mengendarai sekuter kesayanganku. Entah mengapa hari ini Aku berangkat pagi sekali. Tak disangka ternyata pagi ini jalananmacet parah, padahal biasanya ramai lancar. Setelah ku ingat-ingat sekarang tanggal 1 mei, yaitu hari Buruh Nasional. Pantas saja jalan macet, banyak buruh yang akan berdemonstrasi, biasalah paling demo menuntut kenaikan gaji.
            “Ah... untung tadi berangkat pagi” gumamku sambil memencet klakson motor,
            “tin,,tin,,tin,,” derauan suara knalpot dan klakson menjadi satu, bising sekali.
            “Seharusnya pagi-pagi begini Aku harus banyak-banyak menghirup oksigen tanpa campuran apapun, supaya pikiranku fresh ketika sampai di sekolah,,,”
Tapi, ini malah kebalikannya, karbondioksida terus menerobos ke dalam hidungku secara paksa. Aku terus merayap mengendarai motor dengan sabar melewati jalan yang macet total ini.
Hampir sejam Aku menelusuri jalan hingga akhirnya sampai di gerbang sekolah. 30 menit berikutnya kugunakan untuk sarapan dan melepas penat. Tiba-tiba ponselku berdering, kulihat layar ponselku satu pesan masuk ‘Ilham’ kutekan tombol ok! ‘Tika, nanti abis pulang sekolah jangan pulangdulu yah! Aku tunggu kamu di mushola ada acar Rohis, jangan lupa datang yah...J ternyata pesan dari Ilham
“Lagi-lagi Rohis” ucapku dalam hati.


bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar