Entah apa yang aku
rasa saat ini. Rasa bencikah? Kesalakah?
Aku tak tahu. Hanya saja yang kurasa kini ada beberapa batu mengganjal hatiku.
Aku sulit bernafas, sulit mengungkapkan, dan sulit mengubah emosiku. Adakah
yang bisa membantuku, memberitahuku rasa apakah ini sebenarnya?
Begitu sulit hati
ini mengikhlaskan segala yang aku miliki. Rasa seperti ini mungkin tak baik,
tapi aku sulit menerimanya, salahkah aku jika aku memelihara rasa ini? ,,,,Oh,
mungkin saja!
…………… Bukankah Tuhan tidak menyukai orang-orang yang
iri, dengki, dan munafik?,,,,, Oh
baiklah aku akan mengakui walau sebenarnya tersasa berat sekali.
Tuhan, aku iri
dengan dia yang punya segalanya, aku iri dengan ia yang lebih pandai dariku,
aku iri dengan iya yang bisa mengerjakan semuanya lebih dariku, aku iri dengan
ia yang memiliki sesuatu lebih dariku. Tuhan aku benar-benar iri, aku juga igin
sepertinya. Aku marah dengan ia yang mengecewakanku. Namun apakah aku juga
harus balik mengecewakannya? Bukankankah jika aku melakukannya, itu artinya aku
sama dengannya? Tidak Tuhan, aku tidak mau seperti dia. Aku harus ikhlas
menerima semuanya. Namun saat ini aku tak bisa, mungkin lebih tepatnya belum
bisa, karena memiliki perasaan seperti ini membuatku sangat amat tersiksa.
Namun baiklah
Tuhan, memikirkan untuk balas dendam memang akan sia-sia. Hati ini akan penuh
dengan kenistaan yang tak berarti. Memberi tak berarti harus menerima.
Ikhlaskan saja semuanya, karena aku pecaya Kau pasti akan membalasnya.
Maka dari itu
Tuhan, bantu aku menerima semua ini. Ajari aku untuk selalu ikhlas atas
kekecewaan yang hamba-hambamu beri, karena akupun sama seorang hambamu yang
sering mengecewakan orang lain. Hanya saja sejauh yang kubisa aku tidak ingin
mengecewakan orang lain.
……………………………………….
Baiklah tuhan aku
akan berjanji. Tapi, haruskah aku berjanji? Ya, aku akan senantiasa hidup
dengan damai, selalu bersyukur akan nikmatmu dan berbagi terhadap sesama walau
pada akhirnya aku merugi. Tidak, tidak ada kata merugi karena sesungguhnya
semua ini hanya titipan darimu yang suatu saat bisa saja Engkau ambil.
Aku akan hidup
dengan tentram
dibawah atap sekolah
naungan hujan
3/12/2014