selamat datang... jangan lupa tinggalkan komentar :) boleh copast asalkan cantumkan sumber yang jelas! Ok! :)

Rabu, 03 Desember 2014

Aku akan hidup dengan tentram





Entah apa yang aku rasa saat ini.  Rasa bencikah? Kesalakah? Aku tak tahu. Hanya saja yang kurasa kini ada beberapa batu mengganjal hatiku. Aku sulit bernafas, sulit mengungkapkan, dan sulit mengubah emosiku. Adakah yang bisa membantuku, memberitahuku rasa apakah ini sebenarnya?
Begitu sulit hati ini mengikhlaskan segala yang aku miliki. Rasa seperti ini mungkin tak baik, tapi aku sulit menerimanya, salahkah aku jika aku memelihara rasa ini? ,,,,Oh, mungkin saja!
……………  Bukankah Tuhan tidak menyukai orang-orang yang iri, dengki, dan munafik?,,,,,  Oh baiklah aku akan mengakui walau sebenarnya tersasa berat sekali.
Tuhan, aku iri dengan dia yang punya segalanya, aku iri dengan ia yang lebih pandai dariku, aku iri dengan iya yang bisa mengerjakan semuanya lebih dariku, aku iri dengan ia yang memiliki sesuatu lebih dariku. Tuhan aku benar-benar iri, aku juga igin sepertinya. Aku marah dengan ia yang mengecewakanku. Namun apakah aku juga harus balik mengecewakannya? Bukankankah jika aku melakukannya, itu artinya aku sama dengannya? Tidak Tuhan, aku tidak mau seperti dia. Aku harus ikhlas menerima semuanya. Namun saat ini aku tak bisa, mungkin lebih tepatnya belum bisa, karena memiliki perasaan seperti ini membuatku sangat amat tersiksa.
Namun baiklah Tuhan, memikirkan untuk balas dendam memang akan sia-sia. Hati ini akan penuh dengan kenistaan yang tak berarti. Memberi tak berarti harus menerima. Ikhlaskan saja semuanya, karena aku pecaya Kau pasti akan membalasnya.
Maka dari itu Tuhan, bantu aku menerima semua ini. Ajari aku untuk selalu ikhlas atas kekecewaan yang hamba-hambamu beri, karena akupun sama seorang hambamu yang sering mengecewakan orang lain. Hanya saja sejauh yang kubisa aku tidak ingin mengecewakan orang lain.
……………………………………….
Baiklah tuhan aku akan berjanji. Tapi, haruskah aku berjanji? Ya, aku akan senantiasa hidup dengan damai, selalu bersyukur akan nikmatmu dan berbagi terhadap sesama walau pada akhirnya aku merugi. Tidak, tidak ada kata merugi karena sesungguhnya semua ini hanya titipan darimu yang suatu saat bisa saja Engkau ambil.

Aku akan hidup dengan tentram

dibawah atap sekolah
naungan hujan

3/12/2014

Jumat, 21 November 2014

Rasa Sederhana




                Dalam - dalam aku mulai mencerna tiap-tiap perubahan yang nampak darimu. Bisa kubilang ini hal yang lagi-lagi konyol, bagaimana bisa kau seperti itu disaat aku seperti ini. Ada hal yang mungkin tak kau sadari. Kadang aku tertawa geli memikirkannya. Ya, bisikan – bisikan hangat tak jarang ku dengar, isi bisikan-bisikan itu bernada mengejekmu. Jika kau tahu, kupastikan kau akan teramat malu :D
                Aku baru menyadarinya beberapa waktu belakangan ini. Entah hawa apa yang membuatku peka akan hal ini. Ada kalanya kita baru menyadari sesuatu di saat sesuatu itu sudah berjalan sangat lama, artinya kita terlambat menyadarinya. Namun semoga saja tidak untuk  kali ini. Kurasa aku belum terlambat untuk tahu akan semuanya, sebab naluriku berkata demikian.
                Jika benar, dahulu aku juga pernah sepertimu. Sayangnya kau terlambat menyadari atau mungkin  tak pernah menyadari seperti aku menyadari sekarang ini. Waktu itu rasanya terlalu lama aku menduga-duga dalam rasamu, menduga kau seperti itu atau seperti yang itu. Satu yang ku pahami, menduga tak semudah yang kukira, ternyata banyak lubang – lubang yang terselip diantaranya. Jika ada pilihan, aku pasti akan memilih kain lusuh daripada disuruh untuk menduga. Kain lusuh selalu jujur. Rupanya selalu terlihat nyata, kotor, dan rapuh sesuai kenyataan. Tak sepertimu yang kadang terlihat sangat kuat atau sangat lemah yang nyatanya berkebalikan dari itu semua.
                Kali ini berbeda yang adalah kali kedua. Aku menyikapinya dengan cukup tenang, bahkan sesederhana mungkin. Tak ada lagi ungkapan “Bagai benang kusut, benang merah, atau bagai mencari jarum di tumpukan jerami” yang ada saat ini adalah menenangkan diri. Yah, tenang menyikapi setiap perubahan yang nampak padamu.
                Mungkin ada satu lagi yang terlewat, kita sama-sama shame. Akh, kata ini terlalu sensitive untuk dijelaskan. Kurasa kau tahu bahkan mengerti akan hal ini. Mungkin hal ini juga yang membuat semua ini jalan di tempat nyaris tak ada kemajuan, karena jujur saja aku tak memiliki keberanian untuk sekedar memulai. Aku hanya berani menyunggingkan beberapa  bengkokan senyum yang kuharap bisa kau mengerti. Karena sekali lagi, kita terlalu kaku.
                Dan, tak masalah jika kita selalu seperti ini. Aku benar – benar tak akan kenap-napa. Aku hanya ingin bersuara, sesungguhnya kita merasakan perasaan sederhana yang sama. Entah itu rasa apa.

Senin, 29 September 2014

Rasa Idiot

annidatorytory.blogspot.com


Kadang, zona cinta seseorang ada di tahap ini, idiot. Sesuatu yang tak rasional, tak berakal, bahkan juga gila. Tak salah memang, karena cinta adalah sebuah emosi yang sulit untuk di jelaskan atau di representasikan. Satu yang perlu dibedakan, apa itu cinta, berbeda dengan apa itu rasa suka hehe jelas! dari katanya aja udah beda. Namun kali ini bukan cinta yang jadi misteri, tapi rasa idiot.

Bermula dari pertemuan singkat antara saya dan dia (Cek ilaaa dia hehe). Mengingat tentangnya membuat saya sering senyum-senyum sendiri. Apa lagi jika terbayang lesung pipi dan senyumannya membuat saya sering terkagum-kagum dengan mahluk ciptaan Tuhan yang satu ini. Entah mungkin penglihatan saya saja yang  berbeda atau memang ada sesuatu yang spesial darinya. Kata spesial tepat bersanding padanya. Emm mungkin sebagian dari mereka  menilainya biasa-biasa saja, namun tidak dengan saya yang sudah terlanjur mengamati. Dari segi penampilan ia memang biasa, pakaiannya biasa, sepatunya biasa, dan potongan rambutnyapun sangatlah biasa, bahkan semuanya terkesan sederhana.

Brownies, pastinya dia orang yang lebih muda. Walaupun selalu seneng setiap liat dia, tapi itu cuma sekedar rasa kagum, hanya sebatas sebagai fans. Akh, brownies hhehe mendengar kata itu aja udah bikin siapa aja yang denger ketawa geli. Gelinya seakan menggambarkan harapan. Karena tak ada yang patut diharapkan dari seorang berondong ini. Masa depan yang indah, yang manis, yang menggoda dengannya? Semua itu serasa masih abu-abu, masih belum teraba. Jadi gak usah menanggapi serius tulisan ini yah! Karena sekali lagi, ini cuma tulisan remah tentang brownies yang saya senangi.

BDW, saya belum kasih tahu siapa dia, dan sepertinya saya juga tidak akan memberitahunya (soalnya ini rahasia perusahaan wkwkw). Dia seorang laki-laki, tepatnya Brownis hehe,,, brownis berlesung pipi, berkulit kuning langsat dengan tinggi sedang (ini yang membuat saya sedikit kecewa, tingginya kurang pas huwh ) serta badan yang berisi, namun dengan good face pastinya. Bukan cuma itu, karisma. Ya, karismanya berbeda dengan laki-laki sebayanya. Karismanya yang membuat saya klepek-klepek dibuatnya, dan karisma itu ada saat ia tersenyum lepas, alamak gak nahan deh. Di setiap nengok atau waktu tabrakan mata sama dia itu rasanya dahsyat banget. Mata bulatnya  seakan-akan yang menjelaskan bengkokan senyumnya. Seandainya ada edisi dewasanya, hmm pasti jauh lebih menyenangkan hehe (Ngarep wkwk)

Saya sangat terheran-heran dengan tatapannya itu, tatapan yang tajam dan menusuk mata siapa saja yang melihatnya. Biasanya sih tatapan kaya gitu tuh punya laki-laki profesional, agresif, playboy, karena sekali lirik bisa membuat hati setiap perempuan klepek-klepek. Tapi anehnya, dia masih sangat polos, saya bisa membaca itu dari raut mukanya yang tidak tersenyum. Sesuatu yang sangat bertolak belakang .
Brownis, akh pokoknya manis banget deh! Hehe

Mulanya saya sangat kagum dengan brownis yang satu ini, selain enak di liat, sifat malu-malunya jadi makin unyu-unyu. Dan gilanya senyumnya itu selalu terbayang,,, hahaha gimana nggak idiot coba? Seorang kakak kelas yang berjarak dua kelas , cewek pula, seneng sama berondong. Secara, beban moral gue berat banget bray, mana dia manggilnya kakak- kakakan lagi xixix. Jadi, walaupun kejadian, beuh,, berat rasanya, dan pastinya itu nggak akan terjadi. Sering-sering liat dia seecara nggak langsung mata ini udah berzina. Dalam hati sih bilang gini “Istigfar woy inget cuma berondong, nanti hafalan bisa ilang!” tapi masa bodo deh, godaannya gede banget sih. Lagian cuma brownis ini, have fun aja sekedar cuci mata, dan yang bikin herannya lagi ini mata kok nggak bersih-bersih haha malahan tambah kotor wkwkw
Hmm brownis yang sering saya sebut GGS (eh tapi ujung nya bukan Serigala, no way),, akh GGS sayang deh, sekarang gak suka deket-deket dia lagi, gak bisa liat dengan jelas senyumnya yang sweet banget itu. dan bla bla bla lain,

Perasaan ini emang kadang idiot, rasa kaya gitu aja di ladenin. Tapiii kadang kalau deket sama dia bikin deg-degan juga si! :D ahahahahahahahah

Akh tapi sayang beribu sayang, sekarang GGS udah ada yang punya, huu bikin envy. Emm ga papa deh, yang penting kemanapun kamu lari pasti ujung-ujungnya gol ke saya juga! Emang bener-bener gila ini asumsi kalau terus dilanjutin haha... Dan yang pastinya masih banyak GGS-GGS yang lainnya xixixix :D

Rabu, 20 Agustus 2014

laporan Indikator asam basa kelas XI


Indikator Asam Basa

I.     Tujuan Percobaan
*      Mengetahui larutan bersifat asam, basa, atau netral dengan menggunakan indikator alami
*      Mengetahui larutan asam basa dengan menggunakan kertas lakmus
*      Mengukur pH larutan menggunakan kertas  indikator universal

II.     Dasar teori
Asam dan basa merupkan kelompok larutan yang banyak berperan dalam reaksi kimia. Asam menurut teori arthenius adalah suatu zat yang jika di larutkan kedalam air akan menghasilkan ion hidrogen (H+). Sedangkan basa menurut teori arthenius adalah suatu zat yang jika dilarutkan kedalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH-). Adapun rasa dari kedua zat ini yaitu terasa masam untuk asam dan pahit untuk basa. Asam bersifat korosi (merusak logam) sedangkan basa bersifat kaustik (merusak kulit).
 Untuk menganali suatu zat bersifat asam atau basa kita di larang keras untuk sembarangan memegangnya apalagi mencicipinya, karena akan sangat berbahaya. Misalnya saja asam sulfat (H2SO4) yang biasa digunakan sebagai accu zuur (air aki), jika terkena tangan akan melepuh dan bila terkena mata akan buta. Contoh zat lainnya natrium hidroksida (NaOH) banyak digunakan untuk membersihkan saluran air bak cuci, bila terkena tangan akan terasa licin dan gatal-gatal serta tangan mudah teriritasi. Cara yang tepat dan mudah untuk menentukan suatu zat bersifat asam atau basa ialah dengan menggunakan zat penunjuk atau biasa disebut indikator. (Hardianto dan Ruminten, 2009: KIMIA 2: 145).
Indikator adalah suatu zat yang dapat berubah warnanya sesuai dengan banyaknya konsentrasi H+ atau pH larutan. Dengan perubahan tersebut, suatu larutan dapat dikelompokan menjadi asam atau basa. (Sutrisna dan Listiana, 2006: SPEKTRUM KIMIA 2: 250). Indikator asam basa dan penentu pH banyak jenisnya. Antara lain kertas lakmus, fenolftalen, metil merah, metil jingga, bromtimol biru, indikator alami dan kertas indikator universal. Bisa pula menggunakan pH meter berupa alat digital.
Suatu zat bisa dikatakan asam, basa, atau netral bergantung dengan nilai pH-nya. pH merupakan kepanjangan dari power of hydrogen, atau derajat keasaman. Rentang pH dimulai dari angka 0- 14. Dimana asam memberikan nilai pH 0-6,9. Netral berada di pH=7, dan basa dimulai dari pH 7,1-14. Untuk asam, semakin kecil nilai pH maka semakin kuat asam tersebut. Kebalikan dari asam, pada basa, semakin tinggi nilai pH maka semakin kuat basa tersebut.
Berkaitan dengan indikator praktikum kali ini, yaitu menggunakan kertas lakmus, indikator alami, dan kertas indikator universal. Dimana dari ketiga indikator ini mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Kertas lakmus hanya bisa menentukan suatu larutan bersifat asam dan basa saja tanpa mengetahui nilai pH-nya. Indikator alami pun sama, lerlebih lagi mudah di dapat, contohnya kembang sepatu, kulit manggis, bunga pacar air (ungu), kunyit dan masih banyak lagi. Tetapi untuk mengetahui nilai pH-nya perlu diteliti lebih lanjut berdasarkan perubahan spektrum warnanya yang bermacam-macam. Dan kertas indikator universallah yang menurut saya lebih komplit mencakup dua indikator di atas, karena selain bisa membedakan  suatu zat atau larutan bersifat asam, netral atau basa juga bisa mengetahui nilai pH-nya.
III.     Alat dan Bahan


-       Gelas kimia
-       Pelat tetes
-       Mortal
-       Pipet
-       Spatula   
-       Saringan
-       Air
-       Larutan A, B, C, D, E, F, dan G dengan pH=0 sampai pH=14
-       Bunga jarong (indikator alami)
-       Kertas lakmus merah
-       Kertas lakmus biru
-       Kertas indikator universal





IV.     Cara Kerja
Langkah 1 : membuat indikator alami
1.      Siapkan mortal, tumbuk bunga jarong dan beri sedikit air. Tumbuk sampai halus. Setelah halus, ambil sari bunga jarong yang telah dihaluskan dengan cara menyaringnya.
2.      Siapkan pelat tetes, beri setiap lubang di pelat tetes dengan 2 tetes larutan A, B, C, D, E, F, dan G yang sudah disediakan.
3.      Ambil indikator alami menggunakan pipet, kemudian teteskan larutan A, B, C, D, E, F, dan G pada pelat tetes masing-masing cukup 2 tetes.
4.      Catat perubahan warna yang terjadi pada setiap sampel larutan di tabel pengamatan.
Langkah 2 : membuat indikator kertas lakmus
1.      Masukan 2 tetes larutan A, B, C, D, E, F dan G pada setiap lubang di pelas tetes. Lakukan dengan hati-hati supaya setiap larutan tidak bercampur.
2.      Kemudian uji setiap larutan dengan mencelupkan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru pada larutan yang akan diuji. Catat perubahan yang terjadi.
Langkah 3 : menentukan pH
Sama seperti langkah 2. Hanya saja uji setiap larutan menggunakan kertas indikator universal. Cocokkan perubahan warna yang terjadi dengan warna skala pH yang tertera pada kemasan indikator universal. Amati perubah tersebut dengan mencatat nilai pH-nya.
V.     Hasil Pengamatan
Ø Percobaan 1
Menggunakan indikator alami sari bunga jarong (berwarna ungu)
No
Larutan
Perubahan Warna
Kesimpulan
1
A
merah muda
asam
2
B
merah muda
asam
3
C
ungu
netral
4
D
biru dongker
netral
5
E
ungu
netral
6
F
hujau tua
basa
7
G
kuning
basa

Ø Percobaan 2
Menggunakan indikator kertas lakmus dan kertas indikator universal
No
Larutan
Indikator
pH
Kesimpulan
Lakmus merah
Lakmus biru
1
A
Merah
merah
1
asam
2
B
Merah
merah
1
asam
3
C
Merah
biru
8
netral
4
D
Merah
biru
7
netral
5
E
Merah
biru
7
netral
6
F
Biru
biru
9
basa
7
G
Biru
biru
14
basa

VI.     Pertanyaan
v Mengapa kertas lakmus merah dalam suasan basa berubah warna menjadi biru dan kertas lakmus biru dalam keadaan asam berubah warna menjadi merah?
v Jawab: perubahan warna yang mampu dihasilkan pada kertas lakmus disebabkan oleh adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru didalam kertas lakmus. Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ekstrak lamus yang berwarna biru kedalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lamus yang selanjutnya dikeringkan dalam udara terbuka sehingga dihasilkan kertas lakmus biru. Kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap berwarna biru, karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-). Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus biru. Tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi warna merah. Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam kembali terjadi apabila kertas lakmus merah dimasukan kedalam larutan  yang bersifat asam akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk. (Yahoo! answer)

VII.     Pembahasan
Setelah dilakukan percobaan, pada percobaan 1 dan percobaan 2 terdapat kesamaan dalam nama larutan yang bersifat asam, basa dan netral.
ü Percobaan 1


Larutan A dan B bersifat asam, berdasarkan kasamaan perubahan warna yang menjadi merah muda. Larutan C, D, dan E bersifat netral. Walau warnanya sedikit terlihat berbeda, larutan D lebih dominan berwarna biru dongker. Namun dapat disimpulkan ketiga larutan tersebut berwarna ungu. Adapun basa merupakan sifat dari larutan F dan G, dimana sampel F berubah warna menjadi hijau dan sampel G berwarna kuning.   






ü Percobaan 2
Pada percobaan menggunakan kertas lakmus dipakai dua macam kertas lakmus. Kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Jika kertas lakmus merah di celupkan pada sampel larutan dan warnanya berubah menjadi biru, maka larutan tersebut bersifat basa. Begitupun dengan kertas lakmus warna biru. Namun, jika kedua macam kertas tersebut tidak berubah warna, yaitu tetap pada warna semula, lakmus merah tetap berwarna merah dan lakmus biru tetap berwarna biru setelah di celupkan pada sampel larutan, dapat disimpulkan bahwa larutan tersebut bersifat netral. Bisa dilihat pada tabel pengamatan percobaan 2.
Dari data hasil praktikum di atas terdapat beberapa keganjilan pada percobaan larutan C. Ketika sampel ini diuji menggunakan kertas lakmus, tak terjadi perubahan yang mencolok, hanya ada sedikit banyangan warna merah pada lakmus biru dan sedikit bayangan warna biru pada lakmus merah, samar-samar terlihat. Waktu itu pula saya dan kelompok menyimpulkan bahwa sampel ini bersifat netral. Keganjilan ini diperjelas lagi saat menggunakan kertas indikator universal. Hasil pH  yang seharusnya 7 ternyata lebih condong ke 8. Berbeda dengan dasar teori sebelumnya dimana angka 8 sudah termasuk kedalam zat yang bersifat asam. Mungkin pada saat pengujian dengan indikator universal terjadi kesalan penglihatan saat menyocokan perubahan warna pada kertas indikator universal dengan patokan warna skala pH indikator universal. Karena pada saat praktikum, kelompok saya mengejakannya dengan terburu-buru. Hanya satu kali saja melakukan percobaan pada setiap larutannya. Padahal percobaan berulang-ulang dapat mempengaruhi keabsahan hasil praktikum.

VIII.     Kesimpulan

1.     Indikator alamipun dapat digunakan untuk menentukan suatu zat bersifat asam dan basa asalkan penentuan tumbuhan yang akan dijadikan indikator alami tepat.
2.    Kertas lakmus bisa membedakan suatu zat bersifat asam, basa dan netral dengan cepat tetapi tidak bisa menentukan nilai pH-nya.
3.    Pengujian larutan dengan menggunakan kertas indikator universal selain bisa membedakan zat yang bersifat asam, basa dan netral juga sekaligus bisa mengetahui nilai pH-nya.
4.    Jika menggunakan indikaor alami, jangan mendiamkan sari tumbuhan tersebut terlalu lama, sebisa mungkin pakai segera. Karena sari tumbuhan tersebut bisa teroksidasi dan mengakibatkan hasil percobaan tidak maksimal.
5.    Ketelitian, kehati-hatian dan kesabaran dalam praktikum sangatlah penting guna mendapatkan hasil yang memuaskan.