Penerapan Kesetimbangan Kimia
Oleh: Eka Sari Agustine
Bicara
soal penerapan kesetimbangan kimia memang tidak terlepas dari pembuatan amonia
menurut prosae Haber-Bosch dan pembuatan Asam Sulfat menurut proses kontak. Ini
berdasarkan buku-buku yang saya baca hehe…, sudah sampai sejauh mana? Sayapun
tak terlalau yakin. Ini Cuma hasil rata-rata dari semua buku yang saya pinjam
dari teman atau perpustakaan, maupun informasi dari Ustadz google kebanyakan
memuat proses ini. Kenapa saya bilang penting? Karena, Amonia (NH3)
merupakan senyawa nitrogen yang sangat penting bagi kehidupan , terutama
sebagai bahan pembuatan pupuk dan sebagai pelarut yang baik untuk berbagai
senyawa ionik dan senyawa polar. Serta proses kontak pembuatan Asam Sulfat
digunakan industri untuk memproduksi, agar mendapatkan hasil produk yang lebih
besar. Biasa digunakan pada indrustri baja untuk menghilangkan karat besi
sebelum baja dilapisi timah atau seng. Pendeknya pemakaian Asam sulfat di suatu
Negara telah dipakai sebagai ukuran kemakmuran Negara tersebut. Hebatkan?!!!
Tapi,
tahukah anda? Ternyata masih banyak contoh-contoh penerapan kesetimbangan kimia
dalam indusrti maupun kehidupan sehari-hari. Misalnya kesetimbangan dalam mulut
kita, dalam kolam renang atau dalam bak penampung air, proses Ostwald, tangki penyimpanan hydrogen cair,
dsb. Saya ambil contoh dalam mulut kita, Email
gigi mengandung senyawa kalsiumhidrosiapatit, Ca5(PO4)3OH.
Di dalam mulut, zat itu akan mengalami reaksi kesetimbangan sebagai berikut.
Ca5(PO4)3OH (s)
5 Ca2+ (aq) + 3PO43- (aq) + OH- (aq)

Reaksi kesetimbangan yang
terjadi akan mengalami pergeseran jika kita mengosumsi makanan yang mengandung
asam. Makanan asam mengandung ion H+ sehingga ion tersebut akan
mengikat ion PO43- dan OH-. Akibatnya, reaksi
kesetimbangan akan bergeser kekanan atau (konsentrasi Ca5(PO4)3OH)
berkurang. Pergeseran reaksi tersebut menyebabkan lapisan email menjadi keropos
sehingga timbul sakit gigi. Apa sudah jelas? Jika belum? Tenang, masih ada lagi
contoh-contoh yang lain di paragraph selanjutnya hehe… kita beranjak terlebih
dahulu ke asas Le Chateir yang berbunyi “Apabila dalam suatu system
kesetimbangan yang sedang berlangsung dilakukan aksi, maka timbul reaksi dari
system sehingga pengaruh aksi tersebut dapat diperkecil”. Inilah yang melandasi
semua proses kesetimbangan. Beralih ke penerapan kesetimbangan yang selanjutnya
menurut Proses Haber-Bosch dan Proses
Kontak.
a). Proses Haber-Bosch
Amonia dapat di buat dengan mereaksikan
gas nitrogen (N2) Dengan gas hidrogen (H2) melalui proses
reaksi eksoteren yang dapat membentuk kesetimbagan sebagai berikut:
N2(g)+3H2(g) ⇋ 2NH3(g) ΔH=
-92,4 Kj
Dalam industri, amonia di buat
dengan mencampurkan gas N2 Yang Diperoleh melalui udara dan gas H2
yang di peroleh dari reaksi antara gas metana dan air. Campuran gas N2
dan H2 dengan perbandingan N2:H2=3:1 tersebut
kemudian di alirkan melaui pompa bertekanan tinggi(250 atm) kedalam tabung
pemurnian gas. Dalam tabung inilah kemudian di peroleh gas N2 dan H2 murni yang di alirkan kedalam reaktor
katalisis.
Reaksi pembuatan amonia merupakan
reaksi eksoterm, sehingga untuk menghasilkan amonia dalam jumlah besar, maka
reaksi tersebut harus di lakukan pada suhu yang rendah. Akan tetapi, pada suhu
rendah reaksi berlangsung rendah. Oleh karena itu, untuk mengimbangi nya,maka
reaksidalam pembuatan amonia di lakukan pada suhu tinggi (500oC) dan
tekanan yang tinggi (200-400 atm). Suhu dan tekanan tersebut memungkinkan
reaksi pembuatan amonia dapat berlangsung cepat dan amonia yang di hasilkannya
dalam jumlah besar (reaksi bergeser ke kanan).
b). Proses
Kontak
Bahan utama dalam pembuatan asam
sulfat adalah gas SO3. Gas SO3 dibuat dengan cara proses kontak berdasarkan
reaksi eksoterm.
2SO2
(g) + O2 (g)
2SO3 (g) ΔH = –191,2 kJ

Reaksi bergeser ke arah kanan
tidak terjadi jika pada suhu kamar. Tetapi kondisi optimal dicapai pada suhu
400oC dengan menggunakan katalis vanadium oksida (V2O5) reaksi berjalan dengan
baik, yaitu 98% sempurna.
Tahap
1 : oksidasi S
S
(s) + O2 (g) à SO2
(g) ΔH = -297 kJ
Tahap
2 : oksidasi SO2
2SO2
(g) + O2 (g)
2SO3 (g) ΔH = -297 kJ

Gas tersebut dibersihkan dari pengotor dengan cara partikulat. Campuaran antara gas SO2 dan udara di panaskan hingga suhu 450oC.dan
tekanan 101,3-202,6 kPa dengan di tambahkan katalis V2O5
untuk menghasilkan SO3. SO3
yang diperoleh sebanyak 98 %
dengan kecepatan reaksi maksimal.
Tahap
3 : pembentukan H2SO4
SO3
(g) + H2SO4 (aq) à H2S2O7
(l)
H2S2O7
(l) + H2O (l) àH2SO4 (aq)
Pada tahap 2 terjadi reaksi
kesetimbangan dan reaksi itu berlangsung
secara eksoteren (reaksi melepaskan kalor) menurut asas Le Chatelier, reaksi
kesetimbangan bergeser ke kanan jika tekanan di perbesar. Hal ini terjadi karena reaksi kesetimbangan bergeser ke arah
zat yang memeliki jumlah koefisien lebih sedikit. Jadi jika tekanan di
perbesar, jumlah gas SO3 semakin banyak karena reaksi kesetimbangan
bergeser ke arah produk.
Dapat di simpulkan bahwa pada reaksi
kesetimbangan dalam pembuatan amonia, suhu yang tinggi dan katalis berfungsi
umtuk mempercepat reaksi, sedangkan tekanan yang tinggi berfungsi untuk
menggeser reaksi ke arah hasil reaksi( dalam hal iniamonia).
Dari sini sudah jelas, apakah
kesetimbangan kimia itu penting? Maka jawabannya adalah penting, banyak manfaat
yang kita peroleh dari semua proses ini. Kesetimbangan kimia menghasilkan
produk/ hasil reaksi yang optimal. Yang tentunya akan mempermudah dari kita
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar