selamat datang... jangan lupa tinggalkan komentar :) boleh copast asalkan cantumkan sumber yang jelas! Ok! :)

Kamis, 02 Januari 2014

(Kisah nyata) Kutemukan Duri Cinta di Facebook


Kutemukan Duri Cinta di Facebook

Sebuah kisah nyata yang terjadi pada seorang remaja putri dan seorang pemuda yang cukup dewasa. Umur mereka terpaut 4 tahun. Kisah ini berlangsung setahun yang lalu, diman saat itu tokuh Aku masih sangat belia berumur 16 tahun dan si pria (Ari) 20 tahun. Sebenarnya peristiwa seperti ini sering terjadi di facebook. Nama tokoh di samarkan dan ada sedikit tambahan peristiwa oleh saya sebagai penulis, secara keseluruhan kisah ini nyata adanya dan pernah terjadi.
Kupejamkan mata sejenak kutatap langit-langit kamar. Terkadang hidupku penuh warna dan ada kalanya kelabu bak awan mendung. Inilah perasaan yang mungkin ABG labil rasakan. Cinta? Satu kata penuh tanya. Tak banyak yang ku tahu tentang cinta, yang ku tahu cinta layaknya sesuatu hal yang baru , di awal memang sangat antusias menyambutnya, dan perlahan-lahan rasa antusia itu sirna. Kemudian ada rasa yang sulit di ungkapkan, pada titik inilah cinta bertahan, ada yang merasa bahagia, sedih, dan susah di buatnya.
Kumulai kisah cintaku dari masa SMP. Di SMP cinta menyapaku saat Aku duduk di bangku kelas 9, mungkin bisa di bilang cinta monyet, itu rasa yang sangat aneh. Seperti remaja lainnya Aku pun sering aktif di jejaring sosial Facebook. Pasang status, like, komentar, dan cari teman, hampir selalu itu setiapharinya. Perlahan-lahan Aku pun mulai apa itu cinta dari status-status teman dunia mayaku. Sedikit demi sedikit Aku paham dengan sesuatu yang bernama cinta, dan kisahpun berlanjut. Aku menyukai teman sekelasku, namanya Indra. Aku pun heran dengannya, kenapa Aku bisa menyukainya, padahal ia orang yang biasa saja. Sederhana, tak tampan, pokoknya bukan tipeku. Namun sayang, ia tak suka denganku melainkan dengan temanku sendiri. Ya! Sudah pasti hatiku rasanya hancur. Setahun Aku menyukainya dan setahun pula waktu yang Aku butuhkan untuk bisa melupakannya.
Sekarang Aku beranjak SMA. Hari-hariku lalui seperti biasa, dan yang anehnya setelah Aku SMA, setiap melihat Indra tak ada rasa apa-apa, dadaku tidak bergetar, berbeda seperti dulu di setiap Aku berjumpa dengannya sewaktu SMP. Perjalanan masa-masa SMA terus berjalan, Aku semakin aktif di Facebook. Banyak curhatan-curhatan yang kutulis disitu. Foto-foto pun kuupload semuanya, facebook sekan-akan rumah keduaku. Di Facebook ula Aku banyak mengenal pria dan mereka menyukaiku. Tapi entahlah, Aku tak percaya kepada mereka semua. Bahkan ada pula pria Amerika yang juga menyukaiku, karena katanya, di photo Aku terlihat begitu cantik. Disini Aku mulai mengira-ngira, apakah cinta itu cantik atau tampan? Namun dahulu cintaku pada Indra bukan karena dia tampan. Kemudian ada lagi teman Facebook yang suka padaku, itu juga gara-gara dia melihat photoku bersama mobilku. Lantas apakah cinta juga materi atau kekayaan? Yang terakhir Aku punya lagi teman Facebook pria, Aku sering bertukar kabar dengannya, dan ternyata dia pun menyukaiku. Dia selalu mengirimiku  puisi romantis, namanya Bagus. Ya! Dia menyukaiku dan bahkan memintaku untuk jadi istrinya, pengakuan yang sangat gila. Namun dia bilang bukan sekarang, tapi saat Aku lulus dari perguruan tinggi nanati. Dia akan menungguku, pengakuannya seakan-akan begitu serius. Namun entahlah Aku tak begitu percaya. Aku tanya kenapa dia suka padaku, katanya karena aku pintar. Dia ingin punya istri yang pintar, supaya kelak bisa mengurusi anak-anaknya dengan baik. Dan sekali lagi, apakan cinta itu karena si dia pintar, cerdas dan jenius?
Walaupun kejadian demi kejadian aneh terjdi di Facebook. Aku tetap aktif membuka akunku itu. Sehari saja tidak membuka Facebook rasanya cemas, tak nyaman, risau siapa saja yang menyukai dan komentar di statusku, cemas bila ada pesan masuk. Mungkin Aku telah kecanduan Facebook. Pernah Aku membuat akun lain yaitu twitter. Namun tetap yang kubuka Facebook kembali lantaran twitter sepi. Penggunanya kebanyakan orang yang individualistis golongan menengah ke atas. Lama-lama Aku pun bosan dengan dengan twitter dan meninggalkannya.
Kembali ke facebook, Aku berkenalan dengan seoarang pria. Seperti biasa kami berdua ngobrol, dia orang yang asik, namany Ari. Suatu ketika Aku pergi ke pantai bersama keluarga. Tak di sangka Ari pun memberi kabar ada di pantai pula, pantai yang juag sama denganku. Aku mencari-carinya , dia bilang dia memakai sweater hitam, celana panjang, kubalas kalau Aku memakai baju garis-garis colourfull, kerudung biru muda. Ternyata di pantai benyak sekali yang memakai baju seperti Ari, mulai dari bapak-bapak, kakek-kakek, anak muda, serta anak kecil sekalipun. Kuperhatikan satu persatu dari mereka ternyata bukan Ari. Akhirnya Aku melihat sosok yang berbeda, itu adalah Ari. Aku sontak terkejut. Aslinya dia lebih tampan dari photo yang ku lihat, badannya tinggi dan berisi. Di situ kita berdua berjabat tangan dan mengobrol, tapi sayang kebersamaan itu hanya sebentar saja karea Aku harus segera pulang. Sejak kejadian itu Aku semakin dekat dengannya, diam-diam Aku menyukainya, sikapnya pun sungguh membingungkan. Dia selalu memanggilku “sayang”, padahal kita belum pacaran. Setelah lebih dekat, sedikit banyak Aku tau sifatnya yang egois dan keras kepala. Namun entahlah, Aku semakin mencintainya.
Hubungan semakin lama kita lalui, dan Ari tak kunjung menyatakan perasaanya padaku. Semakin lama pula hubungan kami merenggang, dia mulai jarang menelfon atau sms. Satu hal yang kubenci saat itu ialah setiap menghubungiku ia selalu mengajak pergi untuk main, tentu saja Aku menolaknya, menolak denga cara halus walau dalam hati ada rasa risih yang teramat. Walau pun Aku pernah bertemu dengannya sekali, Aku harus tetap waspada. Sebagai seorang wanita Aku harus bisa menjaga diri. Tak ada yang tahu kan Aslinya dia seperti apa? Mungki n itu alasannya dia tak juga menembakku dengan panah asmaranya. Saking gregaetnya dan tanpa pikir panjang, Akulah yang menyatakanperasaanku padanya. Sebelumnya dia membicarakan hal ini di sms. Begini kataku,
“Bang Ari Aku sebenernya juga suka sama kamu. Tapi Aku gak bisa jadi pacar kamu, kalau kamu gak sabar nunggu Aku buat jadi pacar kamu, maka pergilah, dan cari cewek lain” itulah yang kukatakan padaya. Entahlah itu benar atau salah, yang penting perasaanku saat itu sangat lega. Tak tau mengapa setelah kejadian itu kami lost kontak. Setiap kubaca status facebooknya pasti tetang seorang wanita, sepertinya dia sudah punya wanita lain selain Aku dan bisa jadu itulah kekasihya. Hatiku begitu hancur melihatnya, hidup ini seakan tak bergairah lagi, tak nafsu makan, tak enak tidur, selalu memikirkannya yang belum tentu dia pun ingat dengan ku. mungkin ini juga salahku telah berkata seperti itu padanya, akh bodoh-bodoh, mau di taruh dimana muka ku ini. Aku mencoba untuk mengikhlaskanya pergi dengan wanita lain.
Pengorbananku tak sia-sia, lambat laun Aku bisa melupakannya, walau hanya secuil saja. Tidak di sangka, di facebook dia mencantumkan status berpacarnya beserta nama pasangannya. Ketika itulah Aku merasa semuanya sudah berakhir. Bila mengingat kata-katanya dulu yang begitu manis dan indah pun juga terdengar amat jujur, Aku tak percaya denga sikapnya sekarang. Sejak kejadia itu, setiap melihat pria ada rasa yang begitu benci terpendam dalam hati. Apalagi jika ada pria yang berbicara begitu manis padaku, Aku tak percaya sedikitpun. Karena Aku takut kejadian itu terulang lagi....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar