Kutemukan Duri Cinta di Facebook
Sebuah kisah nyata yang terjadi pada
seorang remaja putri dan seorang pemuda yang cukup dewasa. Umur mereka terpaut
4 tahun. Kisah ini berlangsung setahun yang lalu, diman saat itu tokuh Aku
masih sangat belia berumur 16 tahun dan si pria (Ari) 20 tahun. Sebenarnya
peristiwa seperti ini sering terjadi di facebook. Nama tokoh di samarkan dan
ada sedikit tambahan peristiwa oleh saya sebagai penulis, secara keseluruhan
kisah ini nyata adanya dan pernah terjadi.
Kupejamkan
mata sejenak kutatap langit-langit kamar. Terkadang hidupku penuh warna dan ada
kalanya kelabu bak awan mendung. Inilah perasaan yang mungkin ABG labil
rasakan. Cinta? Satu kata penuh tanya. Tak banyak yang ku tahu tentang cinta,
yang ku tahu cinta layaknya sesuatu hal yang baru , di awal memang sangat
antusias menyambutnya, dan perlahan-lahan rasa antusia itu sirna. Kemudian ada
rasa yang sulit di ungkapkan, pada titik inilah cinta bertahan, ada yang merasa
bahagia, sedih, dan susah di buatnya.
Kumulai
kisah cintaku dari masa SMP. Di SMP cinta menyapaku saat Aku duduk di bangku
kelas 9, mungkin bisa di bilang cinta monyet, itu rasa yang sangat aneh.
Seperti remaja lainnya Aku pun sering aktif di jejaring sosial Facebook. Pasang
status, like, komentar, dan cari teman, hampir selalu itu setiapharinya.
Perlahan-lahan Aku pun mulai apa itu cinta dari status-status teman dunia
mayaku. Sedikit demi sedikit Aku paham dengan sesuatu yang bernama cinta, dan
kisahpun berlanjut. Aku menyukai teman sekelasku, namanya Indra. Aku pun heran
dengannya, kenapa Aku bisa menyukainya, padahal ia orang yang biasa saja.
Sederhana, tak tampan, pokoknya bukan tipeku. Namun sayang, ia tak suka
denganku melainkan dengan temanku sendiri. Ya! Sudah pasti hatiku rasanya
hancur. Setahun Aku menyukainya dan setahun pula waktu yang Aku butuhkan untuk
bisa melupakannya.
Sekarang Aku
beranjak SMA. Hari-hariku lalui seperti biasa, dan yang anehnya setelah Aku
SMA, setiap melihat Indra tak ada rasa apa-apa, dadaku tidak bergetar, berbeda
seperti dulu di setiap Aku berjumpa dengannya sewaktu SMP. Perjalanan masa-masa
SMA terus berjalan, Aku semakin aktif di Facebook. Banyak curhatan-curhatan
yang kutulis disitu. Foto-foto pun kuupload semuanya, facebook sekan-akan rumah
keduaku. Di Facebook ula Aku banyak mengenal pria dan mereka menyukaiku. Tapi
entahlah, Aku tak percaya kepada mereka semua. Bahkan ada pula pria Amerika
yang juga menyukaiku, karena katanya, di photo Aku terlihat begitu cantik.
Disini Aku mulai mengira-ngira, apakah cinta itu cantik atau tampan? Namun
dahulu cintaku pada Indra bukan karena dia tampan. Kemudian ada lagi teman
Facebook yang suka padaku, itu juga gara-gara dia melihat photoku bersama
mobilku. Lantas apakah cinta juga materi atau kekayaan? Yang terakhir Aku punya
lagi teman Facebook pria, Aku sering bertukar kabar dengannya, dan ternyata dia
pun menyukaiku. Dia selalu mengirimiku
puisi romantis, namanya Bagus. Ya! Dia menyukaiku dan bahkan memintaku
untuk jadi istrinya, pengakuan yang sangat gila. Namun dia bilang bukan sekarang,
tapi saat Aku lulus dari perguruan tinggi nanati. Dia akan menungguku,
pengakuannya seakan-akan begitu serius. Namun entahlah Aku tak begitu percaya.
Aku tanya kenapa dia suka padaku, katanya karena aku pintar. Dia ingin punya
istri yang pintar, supaya kelak bisa mengurusi anak-anaknya dengan baik. Dan
sekali lagi, apakan cinta itu karena si dia pintar, cerdas dan jenius?
Walaupun
kejadian demi kejadian aneh terjdi di Facebook. Aku tetap aktif membuka akunku
itu. Sehari saja tidak membuka Facebook rasanya cemas, tak nyaman, risau siapa
saja yang menyukai dan komentar di statusku, cemas bila ada pesan masuk.
Mungkin Aku telah kecanduan Facebook. Pernah Aku membuat akun lain yaitu
twitter. Namun tetap yang kubuka Facebook kembali lantaran twitter sepi.
Penggunanya kebanyakan orang yang individualistis golongan menengah ke atas.
Lama-lama Aku pun bosan dengan dengan twitter dan meninggalkannya.
Kembali ke
facebook, Aku berkenalan dengan seoarang pria. Seperti biasa kami berdua ngobrol,
dia orang yang asik, namany Ari. Suatu ketika Aku pergi ke pantai bersama
keluarga. Tak di sangka Ari pun memberi kabar ada di pantai pula, pantai yang
juag sama denganku. Aku mencari-carinya , dia bilang dia memakai sweater hitam,
celana panjang, kubalas kalau Aku memakai baju garis-garis colourfull, kerudung
biru muda. Ternyata di pantai benyak sekali yang memakai baju seperti Ari,
mulai dari bapak-bapak, kakek-kakek, anak muda, serta anak kecil sekalipun.
Kuperhatikan satu persatu dari mereka ternyata bukan Ari. Akhirnya Aku melihat
sosok yang berbeda, itu adalah Ari. Aku sontak terkejut. Aslinya dia lebih
tampan dari photo yang ku lihat, badannya tinggi dan berisi. Di situ kita
berdua berjabat tangan dan mengobrol, tapi sayang kebersamaan itu hanya
sebentar saja karea Aku harus segera pulang. Sejak kejadian itu Aku semakin
dekat dengannya, diam-diam Aku menyukainya, sikapnya pun sungguh membingungkan.
Dia selalu memanggilku “sayang”, padahal kita belum pacaran. Setelah lebih
dekat, sedikit banyak Aku tau sifatnya yang egois dan keras kepala. Namun
entahlah, Aku semakin mencintainya.
Hubungan
semakin lama kita lalui, dan Ari tak kunjung menyatakan perasaanya padaku.
Semakin lama pula hubungan kami merenggang, dia mulai jarang menelfon atau sms.
Satu hal yang kubenci saat itu ialah setiap menghubungiku ia selalu mengajak
pergi untuk main, tentu saja Aku menolaknya, menolak denga cara halus walau
dalam hati ada rasa risih yang teramat. Walau pun Aku pernah bertemu dengannya
sekali, Aku harus tetap waspada. Sebagai seorang wanita Aku harus bisa menjaga
diri. Tak ada yang tahu kan Aslinya dia seperti apa? Mungki n itu alasannya dia
tak juga menembakku dengan panah asmaranya. Saking gregaetnya dan tanpa pikir
panjang, Akulah yang menyatakanperasaanku padanya. Sebelumnya dia membicarakan
hal ini di sms. Begini kataku,
“Bang Ari
Aku sebenernya juga suka sama kamu. Tapi Aku gak bisa jadi pacar kamu, kalau
kamu gak sabar nunggu Aku buat jadi pacar kamu, maka pergilah, dan cari cewek
lain” itulah yang kukatakan padaya. Entahlah itu benar atau salah, yang penting
perasaanku saat itu sangat lega. Tak tau mengapa setelah kejadian itu kami lost
kontak. Setiap kubaca status facebooknya pasti tetang seorang wanita,
sepertinya dia sudah punya wanita lain selain Aku dan bisa jadu itulah
kekasihya. Hatiku begitu hancur melihatnya, hidup ini seakan tak bergairah
lagi, tak nafsu makan, tak enak tidur, selalu memikirkannya yang belum tentu
dia pun ingat dengan ku. mungkin ini juga salahku telah berkata seperti itu
padanya, akh bodoh-bodoh, mau di taruh dimana muka ku ini. Aku mencoba untuk
mengikhlaskanya pergi dengan wanita lain.
Pengorbananku
tak sia-sia, lambat laun Aku bisa melupakannya, walau hanya secuil saja. Tidak
di sangka, di facebook dia mencantumkan status berpacarnya beserta nama
pasangannya. Ketika itulah Aku merasa semuanya sudah berakhir. Bila mengingat
kata-katanya dulu yang begitu manis dan indah pun juga terdengar amat jujur,
Aku tak percaya denga sikapnya sekarang. Sejak kejadia itu, setiap melihat pria
ada rasa yang begitu benci terpendam dalam hati. Apalagi jika ada pria yang
berbicara begitu manis padaku, Aku tak percaya sedikitpun. Karena Aku takut
kejadian itu terulang lagi....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar