selamat datang... jangan lupa tinggalkan komentar :) boleh copast asalkan cantumkan sumber yang jelas! Ok! :)

Kamis, 20 Februari 2014

Kutunggu Kau Di Keabadian The End


Beberapa bulan Aku pergi chek up ke dokter. Aku lupa dengan kenker rahim yang Aku derita, padahal dokter menyarankanku untuk chek up 2 minggu sekali. Dan Oh Tuhan betapa terkejutnya Aku, dokter mengfonis kankerku sudah stadium akhir, betapa malangnya nasibku. Ini karena Aku tidak menjaga kesehatanku dengan baik, Aku terlalu sibuk memikirkanilham. Sampai-sampai diriku sendiri tak terurus seperti ini
            “Ya Allah, ampuni hamba yang telah mendzolimi diri hamba sendiri ini Ya Allah !” ucapku dalam hati.
Air mataku menetes. Dokter marah padaku,
            “Kalau sudah seperti ini peluangnya sangat kecil” dokter menatapku kesal dan penuh harap,
Aku hanya bisamenunduk, menangisi menyesali semua perbuatanku. Namun dokter terus memotivasiku,
            “Ta ada gunanya menangis dan menyesali semua ini. Kita harus mengobati kanker ganas itu segera. Bisa dengan kemho theraphy dan jika masih mengganas juga, rahim Mbak akan kami angkat”
Aku terkejut, lamat-lamat ku tatap dokter di hadapanku. Wajahnya benar-benar serius, tak ada senyuman segaris pun,
            “Apa tak ada cara lain dok?”
            “Operasi, mungkin tahap pertama operasi terlebih dahulu, bila tak berhasil terpaksa kemhotheraphy”
            “kalau tidak berhasil juga dok?”
            “Pengangkatan rahim, ini jalan terkhir. Namun tidak menjamin 100 % sembuh. Saya harus memeriksa lebih  lanjut, memastikan apakah kanker ini sudah menjalar ke bagian organ lain atau belum”
            “Apa separah itu dokter?”
            “iya” jawaban yang singkat
            “Insyaallah bisa sembuh, Mbak harus optimis!” sedikit harapan terbuka.
***
            Memoriam begitu tajam kuingat, aku hanya bisa termangu dalam diam. Panasmatahari begitu menyengat, kuurungkan niat berlama-lama di bawah pohon mangga ini. Beranjak kembali ke kamar.
            Kankerku tak kunjung sembuh, sedah 3 kali Aku di operasi. Namun tak ada perubahan. Pernah Aku meminta kemhotheraphy, namu dokter melarangnya karena sangat beresiko. Di operasiku yang ke 3, rahimku di angkat.Sebelum operasi ke 3 ini Aku berfikir cuku lamauntuk menyetujui pengangkatan rahimku. Aku di sebut wanita karena Aku mempunyai rahim, lantas bagaimana jika Aku tak punya rahim?. Akhirnta setelah berfikir panang, Aku setuju untuk dioperasi lagi. Namun kondisiku tak kunjung berubah, Aku tak sembuh jua. Sel kankerku sudah keburu menjalar ke bagian lain.
            Terakhir kupaksa dokter melakukan kemotheraphy. Awalnya dokter menolak, Aku terus mendesak, lama kelamaan dokter luluh juga. Pada akhirnya dokter menyanggupi dan menentukan hari yang tepat, hari dimana kondisiku yang paling stabil. Sembari menunggu hari itu, Aku terus berdo’a memohon yang terbaik, walau rasanya Allah SWT sudah bosan mendengar rintihan ku ini.
            Kupasrahkan semuanya, doktermembawa semua peralatan medis yang di butuhkan. Sebelum itu Aku berdo’a lagi
            “Ya Allah, Aku pasrah dengan semua kehendakmu, jika setelah ini Aku sembuh, Aku sangat amat bersyukur , tetapi jika setelah ini Aku harus menyusul Ilham dan Mamah, Aku pun ikhlas.”
            Dokter memulai kemotheraphinya. Ia menyuntikan sesuatu ke tubuh ku, tak ada reaksi berarti. Beberapa saat kemudian obat itu bereaksi. Ya Allah sakit sekali, tubuhku menggigil, terasa panas dan sesaat dingin. “Akh...” Aku mendesah, Papah menangis melihatku kesakitan. Ini pertanda obatnya bereaksi, badanku terasa ngilu, sakit yang teramat sangat. Bulu-bulu badanku perlahan merontok, termasuk rambutku. Obat keras ini terus bereaksi dalam tubuhku, rasa sakitnya perlahan mereda. Namun ada 2 kali kemotheraphy lagi yang harus Aku jalani.
            Karena kelelahan Aku tertidur, nyaman rasanya. Sayang, ternyata Aku tertidur untuk selama-lamanya, terbebas dari rasa sakit yang menjeratku setiap harinya.
            Selamat tinggal Pah, Aku sayang Papah! Terimakasih dokter, sudah berusaha sekuat tenaga mengobatiku. Semoga engkau bisa menyembuhkan orang-orang sepertiku. Selamat tinggal dunia,,, selamat tinggal semuanya.

TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar