Wanita itu
Kicauan burung pertanda sore kan tiba
Siulannya merobek semua asa
Jeritanku bukan lagi aral seakan langitpun berduka
Gundah gulana, tak ada yang mengena di hati
Senyap, selaksa kubur menanti
Bila waktu bisa kembali, kuminta waktu yang telah lalu
Menjilat kembali ludah itu
Kau gerus hati ini menjadi bumbu hatimu
Aku sakit, sembilu
Kau. Aku sakit karenamu
Bangku kosong itu sudah berisi
Sosok lain membelaimu, kau acuh padaku
Akh,, hatiku rapuh bak beludru
Satu, dua, tiga kali kau mainkan rasaku
Sesukamu kau buat aku semusim itu
Kau jadikan aku pelarian
Wanita itulah tempatmu, bukan aku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar