Sekeras apapun aku memanggilmu, kamu tak akan pernah
menyadari betapa rindu ini sungguh menggerogoti hatiku…
Sedalam apapun rindu ini sungguh sia-sia karena kamu tak
pernah tahu betapa aku sangat tersiksa dengan perasaan ini..
Kamu juga tak akan pernah tahu bagaimana rasanya merindu,
karena aku tak akan pernah mengatakannya padamu…
Ya, sebagaiman takdirku sebagai seorang wanita, aku tak
mungkin berkata panjang lebar tentang rindu yang perlahan mengikis air mata ini,
ada bongkahan rasa yang mengunci mulutku untuk tetap diam. Ku harap kau
menyadari tentang rindu yang kurasa…
Namun nyatanya kamu tak pernah hadir sedikitpun untuk mengobati
rindu yang sungguh memuncah ini. Entah apa alasanmu melakukan ini semua hingga
membuatku tak berdaya…
Harusnya kau tahu betapa tersiksanya aku mengais puing-puing
hati ini saat kau benar-benar pergi entah kemana. Haruskah aku menunggu?
Haruskah?... tak taukah kamu, sudah berapa lama waktu yang aku buang hanya
untuk kau seorang? Sudah sangat banyak sayang,,, bahkan sudah terlampau sangat
amat banyak hingga aku tak bisa lagi menghitung detik demi detik yang akan
tersisa… ya, apalah aku yang hanya kamu anggap wanita biasa… entah aku harus
bagaimana lagi???
Adakah keajaiban yang membuat semua ini kembali membaik ? ,,,
Ku harap masih ada atau memang jika tak ada, aku tak akan memaksa. Hanya satu
pintaku, Tuhan mohon tarik kembali rindu ini hingga tak ada lagi rasa yang amat
aneh seperti ini. Tuhan, mohon kembalikan segalanya tentang dia seperti
sediakala… sebagaiman dahulu saat aku
mengganggapnya tak lebih dari laki-laki biasa, seseorang yang biasa.
Karena,, aku tak mungkin terkatung-katung menunggu sesuatu
yang tak pasti seperti ini…
Malam minggu membiru
3/12/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar